Rabu, 02 November 2016

Berhentilah dan sembuhkan lukamu

Berhentilah ketika sudah sembuh,
jangan lagi menyakitinya
jangan lagi membuat luka
jangan lagi meracuninya

akulah keledai yang jatuh ke tempat yg sama, kedua kalinya
dimanakah kamu?
adakah kamu pikirkan

mungkin yasudahlah
biarkanlah semuanya berakhir
mumpung sakitnya tak separah dahulu
lebih baik diobati dari sekarang

biarlah dia menyesal untuk keseribu kalinya
dan kamu merasa beruntung keseribu kalinya

biarlah dia menangis untuk penyesalannya
dan kamu tersenyum untuk keuntunganmu

biarlah, lepaskan,
tutuplah jendelamu,
tutuplah pintumu,
tutuplah tiraimu
hangatkan dirimu di rumah
dengan selimut mu yang setia

keluar lah ketika sudah siap
menghembus sisa air hujan yang getir
tapi hatimu sudah lebih segar
dan kamu siap melihat bunga yang mekar.

Jangan diulang lagi.

Minggu, 03 April 2016

Perempuan Dalam Seleranya

Wanita yang tidak terlalu peduli dimana ia makan, entah di restoran mahal atau angkringan nikmat menunjukan bahwa mereka wanita yang mampu bahagia dalam segala situasi.

Wanita yang berpenampilan sopan dan wajar, mereka adalah wanita yang penuh kepercayaan diri, dan menyadari keindahan pribadinya.

Wanita yang tidak canggung berkomunikasi dengan satpam, tukang sampah, tukang becak dan OB, adalah wanita yang mempunyai kecerdasan bergaul.

Wanita yang fleksibel, mereka tidak akan kaku dalam menjalani kehidupannya. Mereka akan lebih sabar dan luwes menghadapi masalah dan kekecewaan.

Jumat, 01 April 2016

My Blog, my diary

Blog saya ini adalah bentuk diary virtual.
Tidak banyak org yg tahu isi blog saya

Saya menggunakan nya lagi karena betapa saya mengerti bahwa kenikmatan media sosial itu semata mata adalah ajang pencitraan dan aktualisasi diri. Setidaknya itulah yang ada di pikiran saya

Mulai detik ini, saya meninggalkan dunia permediasosialan demi aktualisasi diri.
Karena banyak cuap-cuap komentar aneh jika memposting sesuatu, dan saya hrs belajar untuk meninggalkan kenikmatan itu.

Sepertinya saya harus kembali ke tempat saya yang biasanya. Menanggalkan sedikit faedah dan manfaat media sosial. Bahkan penggunaan nya hrs saya kurangi 50%.

Blog saya adalah diary status saya
Blog saya akan menjadi luapan emosi saya
Yang kadang meledak
Yang kadang fragile
Yang kadang lemah
Yang tidak stabil

Hei, dunia terlalu palsu untuk kita menunjukkan itu semua...

Sudah terlalu lama saya meninggalkan blog saya ini,
Saat ini mungkin saya akan mencintai kembali blog ini.
Karena saya adalah tipe yang menunjukkan citra, menunjukan identitas melalui tulisan walaupun tak peduli komentar orang.
Karena itulah saya, orang lain ngerti apa?
Bahkan orang terdekatpun tiada mengenal saya.

Evaluate the people around. Who is the good. Who is the bad. Just push them aside who treat you bad, or critizised you a lot.
But love them a lot, who treat you kindly and understand whatever fragile or strong you are.

Kamis, 27 Maret 2014

Morning of His wisdom

What a wonderful morn..




Well, everybody...
Saat ini, penantianku dalam suatu pergumulan yang aku ga mengerti mengapa Tuhan membuatnya terjadi dalam kehidupanku. Terus berdoa dan selalu berdiam dalam suatu misteri Ilahi. 
Sejauh ini, aku menyadari diriku emang biasa-biasa saja dalam memahami rencana Tuhan, bahkan untuk menghargai doaku yang sudah dikabulkan Tuhan pun aku terkadang sering kurang etis untuk mensyukurinya. 

Hari lepas hari aku lalui dengan penuh perasaan yang ga menentu dalam menanti status 'pekerja/staff/pegawai' yes, you know what I mean for... Kadang juga sedikit teriris hati ini, bila mendengar teman yang lain sudah bekerja di suatu perusahaan besar, bahkan kementrian. Dalam hati ini aku sering berpikir 'Oh GOD, but why it is not happen to me? I always pray, I always ask for where I going to?' tapi sepertinya ga nampak jelas bagiku jawaban Tuhan, yang aku tahu Dia mendengar. 

Sampai pada suatu pagi (pagi ini), aku datang lagi kepada Tuhan (setelah sekiaaaaaannnnn lama aku ga menggores blog-ku, sampai saat ini aku mengetik dan menggoreskan hatiku pada pena keyboard laptop) aku mengeluarkan seluruh suaraku, baik hati nuraniku dan pita suaraku (yang sering aku persembahkan dalam pujianku), pada suatu lagu sederhana..yang sering aku nyanyikan di gereja waktu aku masih sekolah minggu; PELANGI KASIH, berikut liriknya :

APA YANG KAU ALAMI KINI
MUNGKIN TAK DAPAT ENGKAU MENGERTI
COBAAN YANG ENGKAU ALAMI
TAK MELEBIHI KEKUATANMU

TUHANMU TAK AKAN MEMBERI

ULAR BERACUN PADA YANG MINTA ROTI

SATU HAL TANAMKAN DI HATI
INDAH SEMUA YANG TUHAN B’RI

TANGAN TUHAN SEDANG MERENDA
SUATU KARYA YANG AGUNG MULIA
SAATNYA ‘KAN TIBA NANTI
KAU LIHAT PELANGI KASIH-NYA



Tetiba hati ini mengingat bahwa Tuhan sedang merenda suatu yang mulia bagi diriku. Dan aku yakin, pergumulan dan kesedihan yang aku alami ini adalah hujan dalam kehidupanku, sebab ga mungkin kan ada pelangi kalau tidak hujan? Sehingga dalam hidupku harus ada hujan dulu, baru muncullah pelangi ketika setengah kering air hujannya, dan sedemikiannya muncullah sinar mentari yang berpadu menggores pelangi. Adalah suatu karya yang lebih dari indah di mata dunia, ketika aku harus berseru pada Tuhan dan IA menjawabku dari kejauhan yang terngiang dekat di mata hatiku. 

Setelah itu, aku membaca sebuah renungan harian dalam sebuah aplikasi di ponselku. Well sebelum membuka renungan itu, memang aku meminta dulu sama Tuhan 'Oh God, please sent me the answer from Your words to heal me from hurt.' Sebenarnya hal ini sering aku minta, tetapi betapa indahnya pagi ini, ketika Tuhan menjawabnya dengan sungguh bijaksana. Ada sebuat ayat yang membuatku mengingat bahwa, -YES... not because of who 'i am', but because of who 'YOU ARE- di layar ponselku muncul 

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
(Roma 12:12)

Hal-hal yang harus aku pahami; dunia ini tidak berpusat pada diriku saja, DISANA ada pusat dari segala akal dan pikiran. Tuhan mungkin saja menunda jawaban atas permohonanku, tetapi DIA tak pernah mengecewakan kepercayaanku padaNya.

What a Wonderful Morning... Thanks God for Your Wisdom.

Kamis, 21 Februari 2013

apapun itu...

semua ada masanya, semua ada waktunya, semua ada yang mengatur...
sepertinya sudah biasa didengar

Tapi barusan aja nih,....
aku merasa kyk dijatuhkan, karna ada yg menyebalkan di tengah2 mengerjakan skripsi (maklumlah)
Tapi apapun yang mereka katakan, menganggap dirinya benar, begitu juga dengan saya
yaa wajar2 saja. aku tidak memungkiri bahwa manusia tidak lepas dari ketidaksempurnaan.

apapun masalah diluar skripsi saya, ada satu quotes yang bagus buat motivasiku.
"I'm not the best, but I do my best"
silahkan mau berpikir apapun tentang saya, itu hak anda.
karena kehidupan saya juga tidak diliputi oleh anda saja. Hidup itu tidak dangkal.

Di masa depan saya, saya akan bertemu dengan orang2 yang jauh lebih parah dari anda.
yang jauh lebih mengganggu mata saya.
Sebenarnya saya tidak peduli dengan apapun yang anda katakan, tapi perlu untuk anda ketahui,
bahwa apapun yang anda katakan terhadap orang yang sedang beprihatin itu akan kembali kepada
diri anda sendiri. Ingatlah bahwa, tidak ada darimu dan kehidupanmu yang sempurna.

Belum tentu saya lebih sempurna dari anda, dan anda lebih sempurna dari saya
Belum tentu kehidupan ini seindah hari2 anda saat ini, karena roda terus berputar.
Tidak semua selalu berada di atas, tidak semua terus berada di bawah.

Saya sangat bersyukur atas sindiran anda, justru itu membuat saya termotivasi lebih baik,
lebih bersemangat, dan lebih berserah kepada Tuhan utk setiap masalah saya.
Yang jelas, setiap org tidak punya HAK untuk merendahkan orang lain dengan menyombongkan
dirinya. Karena, setiap kelebihanmu pun tetap memiliki kekurangan.


Sindiran anda memotivasi saya, bahwa saya dan cita-cita saya seperti air dimulut
yang siap saya tenggak. Salah, jika anda menganggap saya bakal marah, membalas
setiap umpatan anda terhadap saya dengan emosi. Justru bersyukur utk setiap penghinaan yang sudah dibuat.
Saya pun tidak takut pada anda. alasannya sama, karena saya dan kamu sama.
Kamu manusia, saya manusia. hak anda untuk beropini tentang saya.
Dan hak saya beropini tentang anda. Karena dalam posisi ini anda dan saya adalah sama.
SAMA-SAMA OBJEK YANG DINILAI.











Senin, 17 September 2012

SOSOK BESAR...

Tulisan saya sebelumnya, tentang sosok besar ( FRIEND ) dalam batin saya yang paling dalam.



Saya pun tidak bisa mengatakan bahwa saya memiliki kesetiaan yang lebih besar. Bahkan saya sering mengkhianati persahabatan ini. Bahkan saya seolah-olah menuntut SOSOK BESAR itu untuk melakukan yang saya minta, saya inginkan, bahkan lebih jujur lagi MEMAKSA. Saya seperti kriminal dalam kasus penjarahan. Menjarah kasih SOSOK BESAR itu dengan semaunya, merayu dengan manis yang sebenarnya saya sama saja dengan pencuri yang menodongkan pistol agar bebas menjarah. Itulah saya. Saya yang memang jahat dan dipenuhi rasa bersalah, ego yang luar biasa tinggi. 
Persahabatan ini sering tidak saya hargai. 

Yang lebih saya herankan, SOSOK BESAR itu senantiasa mendengar keluhan saya, memberikan fasilitas-fasilitas penghiburan untuk hati saya seperti lagu, puisi, dan tak lupa air mata, bahkan orang-orang yang terlihat di kehidupan saya.
Mengapa SOSOK BESAR tetap sesetia itu? tetap memberikan keindahan yang mengharukan, bahkan terkadang mengijinkan kekelaman datang kepada saya seperti senapan angin yang ngilu dan mengejutkan. Hmmm, saya sering protes, tapi SOSOK BESAR itu diam saja dengan kesulitan saya, seakan saya ini anak kecil yang jatuh dan terluka dari sepeda roda dua ketika baru saja pertama kali mengayuhnya, dan orangtuaku pada waktu itu membiarkan saya menangis tapi tetap merawat luka di kaki saya.
Sama seperti itu, SOSOK BESAR itu merelakan saya untuk merasakan jatuh dan bangkit serta belajar dengan tertatih-tatih, kesakitan dan kemudian tertawa lagi ketika bangkit. 
Bagi saya semua interaksi saya dan SOSOK BESAR itu adalah anugerah. Sempurna. Pas. 
Saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada diri saya, apabila interaksi itu kosong. Sepertinya hidup itu berjalan semau saya tanpa ada diskusi naluri.
Kalau SOSOK BESAR itu kadang jauh dari saya, sepertinya saya tidak pulang ke rumah kayu (yang saya tulis sebelumnya) 

Kemudian tiba-tiba saya datang dengan berjuta kelelahan dan mengharapkan kemanjaan diri saya. SOSOK BESAR itu seperti Ayah, Sahabat, dan Sayap bagi saya. Saya merasa di rumah kayu itu, saya terlelap dengan rengkuhan hangat SANG SOSOK BESAR itu. Saya sangat nyaman dan merasa luar biasa. Beristirahat sejenak di tengah karpet bulu dekat perapian yang hangat. Saya rasa siapapun tahu siapa SOSOK BESAR itu. Hargailah hubungan itu, kawan. Saya juga sering menyesal jika tidak mengacuhkannya dalam waktu yang lama. Kita akan merasa seperti dihiraukan ketika 'dunia' ini cuek. Peliharalah sosok besar itu dalam nalurimu. Ingatlah SOSOK BESAR itu dimanapun kita berada; di bus, di trotoar, di kelas, di bank, bahkan paling hebat ketika kita berinteraksi terus dalam sukacita. I alwaya be thankful for the interacts, I love YOU...








Jumat, 14 September 2012

SAYA, BATIN, SPIRIT, dan SOSOK BESAR?

it's already to being somebody that write all things about friend(s)

Teman, yang sejati saya temukan bukan dari komunitas pertemananku. 
bukan dari seintens apa aku bertemu dengan teman.
Teman seperti itu hanya nampak kelihatan bahagia, berkumpul bersama, seperti tidak membutuhkan konflik batin. tidak butuh problema, dan seolah-olah kehidupan ini hanya untuk bersenang-senang.
Selama 21 tahun saya hidup dan berteman dengan banyak sekali manusia dgn karakter dan pribadinya masing-masing, saya yakini kehidupan berteman itu punya warna gelap sekaligus terang.
Namun teman sejati yang saya dapati ialah ketika saya berteman dengan diri saya sendiri. Berkomunikasi dengan batin, berbicara melalui naluri dan memulai menerima kesendirian. 
MANJUR! ketika bersahabat dengan diri sendiri, apa yang dinamakan ketergantung terhadap orang lain terasa percuma. Karena hidup itu dihadapi oleh aku, naluriku, batiniahku, dan jiwaku.
Berteman secara batin dengan diri sendiri, seperti berbicara dengan teman sejati. membuat diri memiliki rasa percaya dalam melakukan sesuatu. Terlepas dari pertemanan yang 'kelihatan', bersahabat dengan diri sendiri seperti hidup di rumah kayu sekitar padang rumput berbukit seorang diri, dengan tumpukan buku-buku kehidupan. Sejenak sepertinya beristirahat dalam pangkuan sesosok yang besar dan hangat yang sepertinya sudah menunggu badan ini untuk beristirahat (saya rasa itu sosok yang menguasai spiritual dan batin saya). Sosok yang mendamaikan itu diam tanpa suara namun memberikan nyawa yang bearoma damai dalam batin. Seakan saya berjalan dengan hati yang didiami oleh sesosok yang BESAR yang ajaib menemani kehidupan yang hiruk pikuk.
TEMAN saya ketika saya bernyaman dengan kesendirian saya adalah saya dalam batin, dengan SESOSOK yang BESAR itu tadi, hidup terasa nyaman dengan keheningan saya. 
SIAPA SOSOK BESAR ITU?